Mengajar adalah sebuah pekerjaan yang tidak semua orang bisa mengajar , sebab mengajar membutuhkan kemampuan khusus untuk bisa membuat siswa nyaman dan transfer ilmu yang lancar atau bisa membuat siswa mengerti materi yang diajarkan dengan baik, maka untuk bisa mengajar dengan baik, seorang pengajar harus lebih mampu menguasai materi pengajarannya dulu, sehingga saat mengajar sudah siap dengan semua materi yang akan diajarkan.

Penguasaan materi diperlukan supaya saat mengajar tidak gagap atau tiba -- tiba kehilangan ide apa yang harus di sampaikan lagi. Apalagi jika materi pengajaran menyangkut masalah eksata yaitu hitung menghitung yang memang perlu kemampuan nalar yang kuat.

Ada beberapa metode mengajar, tapi yang akan di bahas adalah metode belajar dengan bercerita setiap materi yang akan di sampaikan. Metode mengajar dengan bercerita ini menurut pengalaman penulis sendiri yang seorang guru.

Pertama metode ini, seorang pengajar wajib banyak menguasai literasi digital dan literasi numerologi karena dua literasi ini menurut penulis adalah hal yang paling di sukai oleh siswa zaman sekarang. Mereka sangat kagum dengan kemajuan digital dan bagaimana membangun sebuah media sosial yang semua memakai algoritma yang berasal dari literasi numerologi.

Oleh karena itu, saat mengajar jangan lupa bercerita tentang kemajuan zaman yang mana menjual barang bisa dari dalam rumah, bisa membeli barang dari jarak jauh, dan banyaknya orang yang kaya adalah yang menggunakan kesempatan digital.

Jika mengajar di dahulukan dengan bercerita maka siswa akan senang mengikuti pelajaran sampai selesai dengan antusias. Karena mereka berpikir bahwa yang sedang mereka pelajari tidak sia -- sia saat besar nanti. Dengan bercerita literasi juga maka akan menarik siswa untuk belajar sungguh -- sungguh tentang digital, akibatnya siswa akan menjadi seorang pelajar yang memang sangat aktif, sebab efek daya kejut yang diberikan oleh pengajar ke siswanya berhasil.

Indonesia umumnya masih kekurangan literasi, hampir semua aspek literasi Indonesia masih kekurangan. Hal ini di akibatkan karena tidak mampu seorang pengajar memberi efek atau tantangan kepada siswa nya untuk terus belajar. Karena seorang pengajar berhasil membuat siswanya semangat dalam belajar maka berhasil pengajaran yang telah diberikan oleh seorang pengajar.